Apakah Agama Hindu Mengenal Kiamat? Inilah Penjelasan Kiamat Menurut Purana! Baca Dan Bagikan Tulisan Ini Kapada Semua Teman Agar Pengetahuan Ini Tidak Putus Pada Anda Saja


Oleh: Agus S. Mantik

Pengertian Pralaya,  penghancuran tidak selalu rinci di dalam susastra. Didalam pemaparannya selalu di hubungkan dengan permulaan penciptaan. Didalam berbagai texs memang ada berbagai pariasi akan tetapi kisah pokoknya tetap sama. Di dalam Srimad Bhagavatam (3,11,29) dikatakan bahwa kita mulai berlangsung malamnya Brahma, ketika dunia (bhur, bwah,swah) tidak kelihatan, matahari dan bulan tanpa sinarnya, bagaikan umumnya malam. Yang dimaksud disini pancaran sinar matahari dan bulan sudah tidak tampak lagi pada ketiga dunia akan tetapi hal ini bukan berarti matahari dan bulan lenyap.

Bagian dari cahayanya masih kelihatan pada bagian alam lainya (diluar ketiga dunia) bagian yang akan hancur tetap tanpa sinarnya matahari dan bulan.

Penghancuran terjadi karena api dari mulutnya Sankarsana dan dengan demikian para Rsi Agung seperti Bhrgu dan penghuni Maharloka yang lainya mengungsi ke Janaloka karena ganguan panas dari api yang menggila di ketiga dunia bawah.

Pada permulaan dari penghancuran ini laut meluap dan angin topan bertiup dengan sangat kencangnya. Dengan demikian ombak menjadi sangat besar dan sebentar saja ketiga dunia penuh dengan air.

Dikatakan bahwa api yang keluar dari mulut Sankarsana berlangsung selama 100 tahun Dewata atau 36.000 tahun manusia. Kemudian selama 36.000 tahun berikutnya akan hujan terus menerus, di barengi dengan angina yang luar biasa kencangnya sehingga air laut naik. Kejadian selama 72.000 tahun ini adalah permulaan dari penghancuran dunia.

Narayana berbaring di atas air dan bersandar pada ananta, dengan mataNya tertutup serta penghuni planet Jnana loka menyampaikan sembah mereka dengan mengacupkan tangan.

Menurut berbagai Purana (Wisnu purana, Markandeya purana, dan Brahmavaivartha purana) lingkaran penciptaan pada saat ini berlangsung sebagai berikut: pada akhir dari malam hari, Brahma terjaga dan pada saat yang bersemayam Visnu yang juga sedang tertidur (yoganindra) di air juga terjaga dan berdiri. 

Visnu disebut narayana karena nara adalah air dan ayana adalah tertidur sehingga dengan demikian Narayana adalah yang tertidur di air dan menemukan bahwa bumi tenggelam.

Karena itulah ia mengambil bentuk Vahara (babi hutan) dan memasuki air. Dia mengankat bumi dengan taringnya dan bumi mengambang diair bagaikan perahu raksasa. Visnu kemudian meratakan bumi dan menciptakan Gunung-gunung. Dia membagi daratan menjadi 7 dvipa atau benua.

Visnu purana menceritakan mengenai 3 jenis dari Pralaya dan yang diantaranya adalah Brahma atau Naimika Pralaya. Kehancuran ini terjadi pada akhir sebuah kalpa yaitu satu hari Brahma dan terlahirnya 14 manu.

Sebelum terjadi kehancuran, bumi menjadi lemah dan tidak ada hujan selama 100 tahun. Wisnu mengambil bentuk Rudra dan meminum semua air yang ada pada sungai, lautan dan pegunungan. Tujuh cahaya matahari menjelma menjadi  7 matahari yang berbeda dan matahari-matahari ini membakar ketiga dunia. 

Bukan saja Bhuloka yang terbakar akan tetapi Bhuvarloka dan Swarloka juga ikut terbakar dan hancur. Timbul asap gelap dan tebal dimana-mana sampai dunia di ciptakan kembali.

Brahmavaivarta purana menceritakan bahwa pada saat Pralaya yang ada hanyalah massa yang besarnya luar biasa dan berpijar. Ketiga dunia di telan kedalam pusat dari energy ini dan ketiganya hancur lebur. Diatas ketiga dunia ini ada planet yang disebut Vaikuntaloka, Shivaloka dan Goloka yang tidak ikut terlebur.

Didalam Yoga Vasistha bahkan di ceritakan bahwa tidak selamanya siklus penghancuran dan penciptaan produknya sama, semua ini tentu saja sesuai dengan lila dari Sang Pencipta.

Pada berbagai keadaan pernah ada hasil ciptaan sesudah Pralaya hanyalah sebatang pohon tunggal raksasa. Diceriterakan juga sebuah keadaan yang luar biasa mengenai seekor gagak yang bernama Bushunda yang tidak ikut musnah ketika alam semesta ini sudah musnah dan tercipta berkali-kali. Hal ini menyebabkan ketertarikan Bhagavan Vasistha yang adalah Putra Brahma.

Cerita Bushunda kepada Vasistha inilah sebenarnya yang merupakan asal muasal dari disiplin Pranayama (olah nafas). 

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Apakah Agama Hindu Mengenal Kiamat? Inilah Penjelasan Kiamat Menurut Purana! Baca Dan Bagikan Tulisan Ini Kapada Semua Teman Agar Pengetahuan Ini Tidak Putus Pada Anda Saja"