JULIA ROBERTS: AKU SUNGGUH - SUNGGUH SEORANG HINDU




Julia Roberts, Bintang dari film “Eat  Pray Love” memberitahu majalah Elle bahwa dia dan seluruh keluarganya mempraktikkan agama Hindu, membuatnya seorang convert paling terkemuka kepada satu agama kaum imigran di Amerika yang lebih kecil tetapi semakin unggul (prominen).

Roberts, 42, mengatakan pada majalah ini bahwa dia dan suaminya Danny Moder dan ketiga anak-anaknya, si kembar Phinnaeus dan Hazel yang berumur 5 tahun, semua pergi ke mandir untuk berjapa, sembahyang dan merayakan.

Aku dengan pasti seorang Hindu yang mempraktekannya, kata Roberts. Yang tumbuh dewasa bersama seorang ibu katolik dan ayah Baptist. Hal ini membuat ia seorang convert paling terkenal sejak mendiang George Horrison, seorang anggota The Beatles yang memeluk Hindu pada tahun 1960an.

Pada sisi lain, “konversi” mungkin bukan istilah terbaik untuk seseorang yang mulai mempraktekkan agama Hindu. Sebagai suatu agama yang tidak memproselitasi, keyakinan yang pluralistic, agama Hindu tidak mencari orang yang bertobat (convert) tidak pula orang bertobat secara resmi untuk menjadi Hindu yang mempraktekkan.

Kata Suhag Shukla, Direktur pengelola dari yayasan Hindu Amerika. Yang mengadvokasi sekitar 2 juta orang Hindu di Amerika. Dalam terang itu Shukla berkata ada “contoh-contoh tak terbilang dari orang-orang terkemuka di barat yang telah menarik inspirasi dari filsafat Hindu, mengkonversi dirinya secara formal atau bagi semua maksud dan tujuan-tujuan bisa di pertimbangkan mempraktekkan Hindu. Termasuk Ralph Waldo Emerson, Henry David Thoreau, Aldous Huxley, Alfred ford (cicit laki-laki dari Henry ford) dan Ricky Williams, Bek NFL (liga football nasional AS).

Pernyataan Robert menarik karena ia menimbulkan kemarahan dari banyak orang Hindu di India selama pembuatan film “Eat Pray Love” musim gugur yang lalu ketika regu produksi menutup suatu mandir dekat Delhi pada awal dari Navratri, Sembilan hari dari perayaan Hindu. Film itu didasarkan atas memoir popular oleh Elizabeth Gilbert yang menceritakan pencarian globalnya bagi pemenuhan romantic dan rohani. Pembuatan film ini di mandir melukiskan bagaimana pahlawan wanita itu menjelajahi agama Hindu.

Bahwa Roberts menyatakan dirinya didepan umum memeluk agama Hindu juga mendapat perhatian ketika beberapa politikus penting seperti dilaporkan oleh politics daily, enggan menghubungkan diri dengan suatu agama yang masih menimbulkan suatu kecurigaan, yang pengabar injil seperti Franklin Graham secara terbuka mengejeknya bulan mei lalu: “Tidak ada gajah dengan 100 lengan dapat melakukan apapun untuk ku, Tidak satupun dari 9.000 Dewa mereka akan membawa aku kepada keselamatan”.

Sebaliknya, banyak kepercayaan dan praktik-praktik Hindu akan menjadi arus utama. Sarah Palin adalah seorang dari jutaan yang telah mengadopsi yoga sebagai bagian rutinitas kebugaran mereka. Dalam satu esei berjudul “ We Are All Hindus Now” (kita semua Hindu sekarang), Lisa Miller dari Newsweek menulis bahwa dua pertiga orang Amerika percaya, seperti halnya orang-orang Hindu. Banyak agama menawarkan keselamatan kekal tidak hanya Kekristenan. Dan lebih banyak orang Amerika dari yang pernah ada memilih untuk di Kremasi ketika meninggal, yang adalah praktek Hindu tradisional. Lebih dari itu, satu perempat dari orang amerika (24% dalam satu survey Pew tahun 2009) percaya akan Reinkarnasi.

Bahkan Julia Roberts tengah mengharapkan beberapa perbaikan dari hidup berikutnya, meskipun banyak dari kita akan bimbang bagaimana itu bisa mungkin (mengingat keberuntungan dalam kehidupan sekarang)
“Astaga, aku telah demikian “dirusak” dimanjakan oleh para sahabat dan keluargaku dalam hidup ini,” katanya kepada Elle “diwaktu yang akan datang aku hanya ingin menjadi seorang yang tenang dan mendukung”.

Dia juga berkata tidak akan mencoba untuk mendapat suatu lompatan atas reinkarnasi dengan menggunakan bedah plastic didalam hidup ini.

“Adalah malang bahwa kita hidup dalam suatu masyarakat yang demikian panic, masyarakat dysmorphic dimana para perempuan tidak memberi diri mereka satu kesempatan untuk melihat bagaimana meraka akan Nampak sebagai orang lebih tua,” dia berkata “ aku ingin mempunyai beberapa gagasan mengenai bagaimana aku akan tampak sebelum aku membersikan batu tulis. Aku ingin anak-anak ku mengenal aku ketika aku sedang kusut, ketika aku berbahagia, dan ketika aku dipermalukan. Wajah anda bercerita …… dan itu seharusnya tidak menjadi suatu kisah sekitar perjalanan anda kedokter.”
Itu mungkin menjadi sesuatu hal lain yang banyak orang Kristen amerika akan tidak setuju.
David Gibson, Reporter Agama Pada Harian The Washington Post

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "JULIA ROBERTS: AKU SUNGGUH - SUNGGUH SEORANG HINDU"