Oleh: Kanayalal M. Talreja
Tujuan saya menulis ini untuk memberikan pencerahan kepada para pencari kebenaran, bukan untuk melukai perasaan siapapun atau suatu masyarakat. Namun demikian bila ada orang yang merasa terluka, saya minta dia untuk memaafkan saya atas dasar bahwa saya tidak menulis satu kalimatpun untuk melawan Kristus, agama Kristen dan Injil. Saya hanya sekedar mengulangi kutipan kata per kata (verbatim) apa yang sudah dinarasikan di dalam Injil. Saya juga tidak memasukan opini yang tidak menyenangkan dari penulis Hindu terhadap Kristus dan agama Kristen.
1. PENGHINAAN WANITA DALAM INJIL
a. Tuhan Injil mengutuk semua wanita
Wanita dikecilkan, direndahkan dan dihina oleh ayat injil berikut, dimana tuhan injil mengutuk semua wanita bahwa ia akan melipat gandakan duka citanya dan mereka akan menderita sakit karena melahirkan anak dan suaminya memerintahnya bukan karena kesalahannya tapi karena kesalahan neneknya yaitu Siti Hawa (Eva) memakan buah terlarang di taman eden.
Firmannya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Ku buat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu, namun engkau akan berahi pada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu” (Kejadian, 3/16)
b. Wanita Di Ciptakan Untuk Laki-Laki, Bukan Laki-Laki Untuk Wanita
Perjanjian baru mengatakan bahwa pada awalnya laki-laki tidak berasal dari wanita, tapi wanita di buat dari laki-laki. Dan bahwa wanita ada tidak demi wanita itu sendiri, tetapi demi kepentingan laki-laki.
Inilah ayatnya:
“Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki”.(I Korintus, 11/8)
“Dan tidak pula laki-laki di ciptakan karena perempuan, tetapi perempuan di ciptakan karena (untuk)laki-laki” (I Korintus,11/9)
Pada tahun 1977, Paus Paulus VI menjelaskan: “Wanita dilarang dari kependetaan sebab Tuhan kita adalah seorang lelaki”
c. Kristus adalah pemimpin dari para lelaki, tetapi bukan pemimpin para wanita
Perjanjian baru menyatakan bahwa pemimpin setiap laki-laki adalah Yesus, tetapi dia bukanlah pemimpin untuk wanita. Wanita di pimpin oleh laki-laki bukan oleh Kristus. Inilah ayatnya:
“Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yakni kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, dan kepala dari perempuan ialah laki-laki dan kepala dari Kristus ialah Allah” (I Korintus, 11/3)
d. Wanita harus tetap dibawah dominasi laki-laki
Inilah ayatnya:
“Seharusnya perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh (tunduk)” (I Timotius, 2/11)
“Aku tidak mengijinkan perempuan mengajar, dan juga tidak mengijinkannya memerintah laki-laki, hendaklah dia berdiam diri” (I Timotius, 2/12)
“Sebab Adam yang pertama kali dijadikan, kemudian barulah Hawa” (I Timotius, 2/13)
“Lagipula bukan adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh kedalam dosa” (I Timotius, 2/14)
“Karena itu sebagaiman jamaat tunduk kepada Kristus, demikianlah juga isteri kepada suami dalam segala sesuatu” (Efesus, 5/24)
e. Penundukan para istri kepada para suami
Perjanjian baru menyatakan bahwa Tuhan menganggap baik dan wajar bahwa para istri menyerahkan diri kepada suaminya, inilah teksnya:
“Hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu karena yang demikian itu baik bagi Tuhan” (Kolose, 3/18)
f. Wanita tidak di ijinkan bicara dalam Gereja
Inilah teksnya:
“Sama seperti dalam semua jemaat orang-orang kudus, hendaknya, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum taurat.” (I Korintus, 14/34)
“Dan bila mereka ingin mengetahui sesuatu, hendaklah mereka menanyakan kepada suaminya dirumah. Sebab adalah memalukan bagi perempuan untuk bicara dalam gereja”. ( I Korintus, 14/35)
g. Wanita, bukan laki-laki harus menutup kepalanya selama berdoa
Mari kita baca tiga ayat berikut ini:
“Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau meramal (bernubuat) dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya”. (I Korintus, 11/4)
“ Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau meramal dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya. Sebab ia sama dengan perempuan yang rambutnya di cukur”. (I Korintus, 11/5)
“Sebab bila perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga mencukur rambutnya. Tetapi bila bagi perempuan adalah merupakan penghinaan rambutnya di cukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya”. ( I Korintus, 11/6)
h. Test bagi istri yang tidak setia dengan membuatnya minum air pahit
Marilah kita baca teksnya:
“ Tetapi bila engkau, padahal engkau dibawah kuasa suamimu, berbuat serong dan mencemarkan diri mu, oleh karena orang lain dari suamimu bersetubuh dengan engkau”. ( Bilangan, 5/20)
“Maka dalam hal ini haruslah pendeta menyumpah perempuan itu dengan sumpah kutuk, dan haruslah pendeta berkata pada perempuan itu: maka Tuhan kiranya membuat engkau menjadi sumpah kutuk di tengah-tengah bangsamu dengan mengempiskan pahamu dan mengembungkan perutmu”. (Bilangan, 5/21)
“Sebab air yang mendatangkan kutuk ini akan masuk kedalam tubuhmu, untuk mengembungkan perutmu dan mengempiskan pahamu. Dan haruslah wanita itu berkata: amin, amin” (Bilangan, 5/22)
“Setelah terjadi demikian, apabila memang perempuan itu memang mencemarkan dirinya dan berubah setia terhadap suaminya, air yang mendatangkan sumpah serapah itu akan masuk kebadannya dan akan menyebabkan sakit yang pedih, sehingga perutnya mengembung dan pahanya mengempis, dan perempuan itu menjadi sumpah kutuk diantara bangsanya”. (Bilangan, 5/27)
Kenapa Tuhan Injil tidak membuat test yang sama terhadap suami yang tidak setia? Keempat ayat diatas mengindikasikan keberpihakan Tuhan Injil dan ketidak adilan terhadap wanita.
2. PENGANGKATAN WANITA DALAM WEDA
Walau umurnya sudah ribuan tahun, Weda mengajarkan pikiran-pikiran yang modern dan sangat progresif. Wanita menikmati posisi tinggi di rumah dan juga di masyarakat menurut Weda. Laki-laki dan wanita menikmati hak-hak yang sama. Tidak hanya suami,tetapi juga istri pemilik yang sama atas rumah. Keduanya menikmati keharmatan, kekuasaan dan posisi yang sama tidak ada yang lebih rendah dari yang lain. Mengatakan bahwa istri adalah pelayan atau budak bagi suami tidak dibenarkan dalam Weda. Pelaksanaan dianggap sempurna hanya ketika suami dan istri duduk bersama.
Menurut Weda, perkawinan adalah sebuah persatuan dua jiwa untuk menikmati kedamaian dan kemakmuran abadi di rumah. Weda memberi hak kepada wanita untuk menikmati keselamtan, keamanan, ketenangan dan kepuasan permanen di rumah. Ketika pengantin lelaki Hindu membawa istrinya yang baru kedalam rumahnya, dia menyambutnya pada waktu ia pertama kali memasuki rumahnya seperti dibawah ini:
Tetap sadar
Sebagai wanita yang pintar dan waspada
Menikmati hidup yang penuh selama seratus tahun
Masukilah rumah ini sebagai ratu yang ideal,
Semoga sang pencipta menganugrahkan engkau usia panjang
(Atharva Veda, 14/2/75)
Aku pengantin pria,
Engaku pengantin wanita
Aku kidung dan engaku syair
Aku surga dan engkau bumi
Kita akan tinggal disini bersama
Menjadi orang tua bagi anak-anak
(Atharva Veda,14/2/71)
Tangan yang menggoyang ayunan bayi, dapat menggoncangkan seluruh bangsa. Sejarah telah membuktikan kejatuhan sebagian besar kekaisaran besar disebabkan oleh penghinaan terhadap penduduk wanitanya. Guru perama yang memberi inspirasi kepada laki-laki adalah ibunya yang membentuk masa depannya dan membentuk nasibnya. Karena itu perkembangan suatu bangsa tergantung dari perkembangan wanitanya.
Itulah sebabnya mengapa ibu seorang Hindu dinyatakan dengan bangga dan penuh hormat oleh mantra Reg Weda bahwa ia adalah kemulian dari bangsanya, penyangga dari masyarakatnya.
Akulah bendera
Akulah pemimpin
Aku memiliki kepasihan yang unggul
Suamiku bekerja sama denganku dan mengikuti kehendakku
(Rig Veda 10/159/2)
Manu bicara mengenai kehormatan dan kemulian status wanita dalam ucapannya berikut ini:
“jiwa-jiwa yang tercerahkan menikmati hidup dengan kebahagian tertinggi, dimana wanita di hormati”.
“Agam Kristen telah gagal menahan gelombang materialistis di negeri mereka, sekalipun sejumlah besar missionaris bekerja untuk mengkonversi orang-orang kita. Negeri-negeri Kristen mereka sendiri tersesat semakin jauh dari kristus. Dewasa ini sangat sedikit orang yang menghadiri gereja disana. Gereja menghadirkan fenomena berhatu, faktannya banyak gereja yang sedang di tawarkan untuk di jual.
Untuk menghadapi berbagai tantangan rumit jaman sekarang dan mengimpor isi spiritual untuk hidup mereka telah menjadi kebutuhan mereka. Kecenderungan sekarang ini di dalam negeri-negeri itu menunjuk kepada agama Hindu sebagai perlindungan masa depan mereka”. Guruji M.S. Golwalkar
2 Komentar untuk "PERBEDAAN PANDANGAN WEDA DAN INJIL TERHADAP WANITA"
Kalo dlm perjanjian lama memang mengerikan pak hukum hukumnya,justru Yesus DTG ke dunia untuk mengganti hukum mata ganti mata,gigi ganti gigi menjadi hukum kasih.kitab Injil perjanjian lama itu kitabnya orang yahudi,yg memang di muat di dlm Injil ,ya supaya orang tahulah hukum yg terjadi pada masa itu dan mungkin sampai sekarang .nah sekarang coba bapak cari ajaran murni Yesus yg jahat,di dlm Injil Matius ,Markus,Lukas,Yohanes,itu ajaran asli Yesus,yg kami imani.entah Yesus jahat ,bajingan,edan,itu bukan urusan kami itu urusan Anda dgn Tuhan saya doakan pak ,Anda sejahtera selaluusuh kami bukan manusia,tapi roh jahat yg ada di dunia ini,Amin .
Maaaaf pak hanya membenarkan tulisan saya,musuh kami bukan manusia tapi roh jahat yg ada di dunia ini.