Sebagai Umat Hindu Wajib Baca: Sekilas Tentang Perbedaan Weda dan Injil.


Tulisan ini di buat bukan untuk menyakiti perasaan siapapun atau suatu masyarakat, tetapi untuk memberikan pencerahan atau kebenaran dari berbagai tuduhan dan atau mis-informasi terhadap agama Hindu yang dengan sengaja dilakukan oleh kaum missionaris dalam upaya mengkonversi orang-orang Hindu.

1. Tuhan Injil menciptakan konflik

a. Tuhan injil: “Aku datang bukan untuk damai tapi untuk sebuah pedang"

Di dalam Perjanjian Baru Tuhan Injil mengatakan bahwa dia datang kebumi bukan untuk damai tetapi memegang dan menggunakan sebilah pedang

“Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”.  (Matius, 10/34)

b. Missi tuhan injil: untuk menciptakan perpecahan dalam keluarga

Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Injil mengungkapkan missinya secara kategoris, Dia berkata:

“Sebab Aku datang untuk memisahkan dari seorang dari ayahnya(berselisih melawan bapaknya), anak perempuan melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya”. (matius, 10/35)

2. Sang Hyang Widhi mengajarkan kedamaian

Sang Hyang Widhi memberikan kedamaian dan keselarasan atas semua anggota keluarga, Weda adalah pertanda cinta dan cahaya, kedamaian dan kemakmuran, kelembutan dan ketenangan. Pusat pembelajaran pertama adalah keluarga.

Bila dalam keluarga terdapat kedamaian dan cinta, hormat dan penghargaan, harga diri dan integritas dalam setiap keluarga maka akan membentuk suatu bangsa yang kuat. Itulah sebabnya Weda memberikan pelajaran tentang cinta, harmoni, kelembutan dan persatuan dalam setiap keluarga.

Hendaknya saudara laki-laki tidak membenci saudara laki-lakinya, 
Hendaknya saudara perempuan tidak membenci saudara perempuannya,
Hendaknya engkau bicara dan bertingkah laku dengan keselarasan dan kelembutan
Hendaknya engkau bersepakat dengan suara bulat.
Atharwa Veda 3/30/3

Bagaimana indahnya cita-cita keharmonisan keluarga ditemukan dalam mantra Atharwa Weda berikut ini:

Hendaknya anak laki-laki mengikuti tapak kaki ayahnya
Hendaknya dia mempunyai kesatuan pikiran dengan ibunya
Hendaknya istrinya bicara dengan suaminya dengan bahasa yang sopan, semanis madu.
Atharwa weda 3/30/2 

Tidak seperti Tuhan Injil, yang menyatakan dalam injil bahwa ia datang untuk menciptakan perpecahan dalam keluarga-keluarga. Sang Hyang Widhi dalam Weda menyatakan:

Hendaknya tempat minummu sama,
Hendaknya pembagian makananmu sama,
Aku mengikatmu bersama dengan ikatan bersama
Seperti semua jeruji dari sebuah roda disatukan pada pusatnya
Dari seluruh arah, demikian engkau tetap bersatu untuk bersembahyang bersama pada Sang Hyang Widhi Wasa.  (Atharwa Weda 3/30/6)

Weda memerintahkan manusia untuk tetap bersama dalam pikiran bersama, tujuan, dan sasaran bersama.

“Bergerak maju bersama,berbicara bersama. Hendaknya pikiranmu disatukan seperti para Maha Rsi dijaman dahulu, berada dalam satu pikiran. Terimalah bagian keberuntunganmu”. (Reg Weda 10/19/12)

“Semoga engkau memutuskan dengan satu persetujuan,
Semoga hatimu menjadi satu persesuaian, semoga pikiranmu menjadi harmonis
Sehingga engkau dapat hidup bersama dengan kebahagiaan dan kegembiraan”.  (Reg Weda 10/19/4)

3. Tuhan Injil Pemarah

Perjanjian Baru mengatakan bahwa malaikat Tuhan Injil melemparkan sabitnya ke bumi dengan penuh kekuatan, mengumpulkan anggur bumi dan melemparkan kedalam penggilingan anggur dari kemarahan Tuhan. Akibatnya darah mengucur dan mengalir dari penggilingan anggur sampai ke level kekang kuda keseluruh ruang seluas dua ratus mil. Inilah teksnya:

“ Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya keatas bumi, dan memotong buah pohon anggur bumi, dan melemparkannya kedalam kilangan besar yaitu murka Tuhan” (Wahyu, 14/19)

“Dan buah-buah anggur itu dikilang diluar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil” (Wahyu,14/20)

4. Sang hyang Widhi adalah kawan yang penuh kebaikan

Weda suci menyebutkan bahwa Tuhan baik pada semua, tidak kejam pada siapapun. Dia menganugrahkan kebahagian yang sama kepada semua sesuai dengan karmanya masing-masing tanpa memandang derajat tinggi atau rendah. Dia adalah yang paling ramah, yang Maha Pengasih dan teman yang Maha Murah hati kepada semua.

Dia, Sang Hyang Widhi yang bercahaya
Adalah kawan kita yang ramah dan murah hati.
(Reg Weda 8/93/3)


Perhatikan aku, Engkau adalah seorang Hindu, hanya dan hanya bila nama itu memberikan padamu goncangan kekuatan galvanis (listrik). Engkau adalah seorang hindu hanya dan hanya ketika setiap orang memikul nama itu, dari negeri manapun, bicara bahasa kita atau bahasa lainya, seketika menjadi yang paling dekat dan paling sayang bagimu. engkau hanya menjadi seorang Hindu, hanya dan hanya bila, ketika penderitaan dari siapapun yang memikul nama itu datang kedalam hatimu dan membuat kamu merasa seolah-olah anakmu sendiri yang menderita.
Swami Vivekananda


Sumber: Veda Dan Injil
Oleh : Kanayalal M. Talreja 

Share this article :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Sebagai Umat Hindu Wajib Baca: Sekilas Tentang Perbedaan Weda dan Injil."

Salam damai sejahtera bagi kita semua Izinkan saya untuk meluruskan mengenai Injil di atas Injil Matius diatas tidak bisa diartikan sepotong-sepotong Injil itu dimaksudkan bagi para pewarta Injil yang artinya adalah kabar baik, yaitu dimaksudkan supaya bawa para pewarta mempersiapkan diri mereka karena Tuhan mengutus mereka akan menemui banyak kesulitan dan Injil yang mengenai memisahkan keluarga harga itu berarti harus mengasihi Allah melebihi kasih kepada keluarga sebab hukum yang terutama bagi pengikut Yesus adalah Markus 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” 12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” tidak mungkin Injil itu membawa permusuhan demikian saya sampaikan walaupun saya bukan ahli Alkitab ataupun agama. Satu lagi ayat yang mengenai hubungan antara orang tua dan anak yaitu
Efesus 6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Senang berkenalan dengan anda dan mohon maaf apabila di antara kita ta timbul kecurigaan salam damai.